- Pemkab SBT Peringati Hari Lahir Pancasila 2023
- Antisipasi Tipikor, Pemkab SBT tandatangani Kerjasama dengan Kejari SBT
- Bimbingan Manasik Haji SBT 2023 Resmi dibuka
- Pemkab SBT Peringati Hardiknas 2023
- Dinas PUPR SBT Gelar Bimtek Penyusunan HPS
- Pemkab SBT Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27
- Pemkab SBT Gelar Musrenbang tahun 2023
- Menjangkau Yang Tak Terjangaku, Duta Parenting Maluku Giatkan Peduli Kesehatan di Desa Kwaos
- Jelang Ramadhan Ketua TP- PKK Provinsi Maluku Berbagi Sembako
- Pembangunan Rumah Adat Negeri Kataloka, Gubernur Maluku Letakkan Batu Pertama
Melirik Pulau Akat Sebagai Destinasi Ekowisata
Berita Populer
- Potensi dan Peluang Industri Pengolahan Sagu
- Info Grafis Data COVID-19 Kabupaten Seram Bagian Timur Tanggal 11 Juli 2020
- Ini Dia 6 Destinasi Wisata di Seram Bagian Timur
- Info Grafis Data COVID-19 Kabupaten Seram Bagian Timur Tanggal 02 Juli 2020
- ROBOT Kecil Cikal Bakal Transformer
Berita Terkait
Selain terkenal dengan keindahan alam pulau Neiden dan Pulau Koon di Kecamatan Pulau Gorom sebagai kawasan konservasi yang telah mendunia, ada satu pulau yang tak kalah indahnya di Kabupaten Seram Bagian Timur yaitu pulau Akat. Akat dalam bahasa sekitar berarti mangrove sesuai dengan kondisi pulaunya yang dikelilingi oleh padatnya vegetasi mangrove.
Pulau Akat berada di kecamatan Tutuk tolu dan aksesnya juga terbilang cukup lancar dan murah. Berangkat dari Kota Bula yang merupakan ibukota kabupaten seram bagian timur, wisatawan dapat menumpang mobil angkutan dengan menempuh waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai di Kampung Kilbat. Dari Kampung Kilbat wisatawan dapat menumpang ketingting milik warga sekitar untuk sampai ke pulau akat. Menempuh perjalanan laut sekitar 15 menit maka wisatawan disuguhi pemandangan eksotis pulau Akat yang sangat indah. Pantai pasir putih yang halus dan Vegetasi mangrove yang padat menandakan kondisi ekosistem pulau akat yang masih terjaga dengan baik. Di pulau Akat kita dapat melihat pepohonan kelapa yang menjulang tinggi khas daerah tropis dan ratusan pohon pala yang ditanam oleh warga sekitar pulau akat. Sebagai pulau yang tak berpenghuni, pulau Akat sering dijadikan daerah untuk mencari ikan maupun sebagai tempat persinggahan para nelayan untuk beristirahat melepas lelah setelah melaut.
Sebagai komitmen dalam pengembangan destinasi kawasan wisata maka pemerintah membangun berbagai infrastruktur penunjang seperti jembatan dan tempat ganti pakaian untuk para wisatawan yang datang berkunjung. kawasan wisata berbasis ekosistem atau yang lebih dikenal dengan ekowisata di pulau Akat jika dikembangkan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah desa dengan optimal maka dapat meningkatkan PAD daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Selain pantai pasir putih yang menjadi daya tarik utama, Vegetasi mangrove yang mengelilingi pulau Akat merupakan potensi yang sangat besar untuk dijadikan wisata ilmiah bagi pelajar dan kawasan penelitian bagi mahasiswa maupun akademisi. Kegiatan pariwisata yang mengutamakan aspek konservasi alam menjadi hal yang sangat penting karena vegetasi mangrove dan hewan-hewan yang hidup berasosiasi pun tetap terjaga kelestariannya.
Penerapan konsep ekowisata meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan akibat dari banyaknya wisatawan yang datang ke suatu lokasi wisata seperti dampak kerusakan lingkungan maupun tidak terlibatnya masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata. Pekerjaan rumah bagi pemerintah dan pegiat lingkungan maupun pegiat wisata yaitu untuk mempromosikan keindahan pulau Akat kepada masyarakat. Segmentasi pasar untuk ekowisata mangrove di pulau Akat dapat ditujukan untuk para pelajar, peneliti lingkungan, mahasiswa, akademisi maupun masyarakat secara umum. Keindahan alam pulau Akat merupakan spot menarik dan istagramable bagi para pecinta fotografi dan videografi. Air laut yang jernih sangat cocok bagi para pecinta snorkeling maupun diving yang ingin mengeksplor keindahan bawah laut pulau Akat. Kawasan ekowisata Pulau Akat diharapkan dapat menjadi salah satu fokus pemerintah dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Mia Bachmid
