- 46 Jemaah Haji SBT Kembali dengan selamat
- Sekda lantik Pejabat Administrator SBT
- Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Sekretaris Daerah SBT
- Bupati SBT Bagikan Bantuan ke Daerah Dampak Bencana
- Bupati Hadiri Upacara Hari Bhayangkara Ke-76
- Wabup Resmikan Gedung MAN 2 dan MTSN 3 SBT
- Bupati Lepas 46 Calon Jamaah Haji 2022
- Bunda Literasi SBT Resmi Dikukuhkan
- Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan di Gugus Pulau IV
- Rakor Monev Stunting, Pelaksanaan Program Harus Dilakukan Secara Konvergen
Rakor Monev Stunting, Pelaksanaan Program Harus Dilakukan Secara Konvergen
Berita Populer
- Potensi dan Peluang Industri Pengolahan Sagu
- Info Grafis Data COVID-19 Kabupaten Seram Bagian Timur Tanggal 11 Juli 2020
- Info Grafis Data COVID-19 Kabupaten Seram Bagian Timur Tanggal 02 Juli 2020
- Ini Dia 6 Destinasi Wisata di Seram Bagian Timur
- ROBOT Kecil Cikal Bakal Transformer
Berita Terkait
- Sosialisasi Pangan B2SA, Keragaman Pangan Sangat Penting0
- Canangkan BIAN, Duta Parenting: Imunisasi Merupakan Upaya Pencegahan yang Aman0
- Pengukuhan Bunda Generasi Berencana Seram Bagian Timur0
- Pelantikan Majelis Pembimbing, Pengurus Kwartir dan Lembaga Pemeriksaan Keuangan Kwarcab SBT0
- Sosialisasi Pembentukan P2TP2A0
Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) digelar di Gedung Serbaguna Dinas Kesehatan, Rabu (15/6).
Rapat ini dihadiri oleh Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad, Nina Parenting SBT Ibu Yulia Misa Keliobas, Pimpinan OPD Provinsi Maluku, danPimpinan OPD Kab. SBT.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Wakil Bupati, mengatakan Prevalensi stunting di Indonesia dalam 10 tahun terakhir belum ada penurunan yang signifikan walaupun segala upaya telah dilakukan oleh Pemerintah.
“Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan sebanyak 30,8% Balita di Indonesia mengalami stunting , untuk Provinsi Maluku sebanyak 34,2% dan Kabupaten Seram Bagian Timur sebanyak 41% di tahun 2020, dan sudah ada penurunan 25 % di tahun 2021. hal ini tentunya masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kab Seram Bagian Timur dan kita semua yang hadir di malam hari ini ” Ungkapnya
Ia menambahkan, diperlukan koordinasi dan kerjasama dalam memerangi stunting melalui progam dan kegiatan terencana dengan baik dan terukur untuk memastikan stunting dapat kita tuntaskan sampai dengan tahun 2024.
Sementara itu, Duta Parenting Maluku dalam sambutannya menambahkan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program harus dilakukan secara konvergen, Ibarat memanah maka anak panah harus mengarah ke jantung persoalan. Jadi kunci keberhasilan pencapain target penurunan stunting adalah mempertajam intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
“Hasil kajian Bapenas menunjukkan bahwa jika seluruh intervensi spesifik seperti ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan baik kepada ibu hamil dan balita dapat mencapai seluruh sasaran, maka stunting akan turun dengan cepat. Bukan berarti intervensi sensitif kurang penting, intervensi sensitif sangat penting karena merupakan persyaratan terlaksananya intervensi spesifik.” Pungkasnya
Dibutuhkan strategi yang tepat dan Penajaman kegiatan untuk menjamin pelaksanaan percepatan penurunan stunting berlangsung dengan baik. Bagaimana penajamannya merupakan PR kita bersama. Lanjut Duta Parenting Maluku ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Testimoni program dan kegiatan Nina Parenting Kab. SBT tahun 2021-2022 oleh Ketua TP-PKK SBT Yulia Misa Ltc Keliobas.
Setelah itu, Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Materi oleh Kepala Bappeda Provinsi Maluku Anthon A. Lailossa, Kepala Bappeda SBT Husein Mony, Kepala Perwakilan BKKBN Sarles Brabar, dan Sekretaris Camat Tutuk Tolu.
Dalam Rakor tersebut Pemprov Maluku juga memberikan bantuan kepada Masyarakat. – EV – MT
